Pengertian Etika
Etika (Yunani Kuno: "ethikos",
berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu di mana dan
bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi
studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam
kajian filsafat praktis (practical philosophy).
Pentingnya
Etika Dalam Berkomunikasi.
Pentingnya etika dapat dilihat jika seseorang berkomunikasi, kita tentu
lebih menghargai orang yang berbicara dengan sopan ketimbang orang yang
berbicara dengan kasar atau tidak sopan, seorang komunikan akan ragu untuk
terbuka dengan orang yang memiliki kredibilitas yang rendah, penyampaian pesan
yang tidak valid juga akan menyulitkan seorang komunikan dalam menangkap pesan
maka dari itu kita perlu mengetahui etika apasaja yang perlu kita penuhi
sebelum berkomunikasi.
Hal Yang
Perlu Diperhatikan Dalam Berkomunikasi.
Ada beberapa hal pokok yang mana kita selaku komunikator perlu lakukan dan
perlu aplikasikan dalam kehidupan, antara lain :
a.
Fokus pada lawan bicara
Fokus dalam
berkomunikasi merupakan kunci agar informasi yang disampaikan komunikator
kepada kita berjalan lebih efektif, orang yang cinderung tidak memperhatikan
lawan bicaranya biasanya kehilangan beberapa potong informasi yang disampaikan
dan terjadi kesenjangan antara kedua belah pihak, biasanya pihak yang
menyampaikan informasi (komunikator) secara perasaan akan tersinggung dengan
kita dan secara otomatis kesalahan fatal informasi (informasi yang salah) yang
masuk dapat berdampak langsung dengan pengplikasian kita.
b.
Fokus pada masalah
Dalam beberapa kasus komunikasi beberapa individu melupakan pokok
permasalah yang ingin dibicarakan hal ini terjadi karena informasi yang
seharusnya disampaikan terlalu melenceng dari yang dibicarakan (basa-basi),
perlu adanya penyusunan konsep sebelum berbicara dengan orang lain, komunikasi
ini biasanya disebut dengan komunikasi yang tidak efisien karena informasi yang
dimiliki tidak sesuai dengan apa yang dibicarakan komunikator. Maka dari itu
perlu adanya focus masalah, yaitu tidak mencampur adukkan masalah lain yang
tidak memilik kaitan dengan informasi tersebut.
c.
Jangan menimpali pembicaraan.
Komunikan yang baik adalah komunikan yang mau mendengarkan dengan bijaksana
perkataan dari komunikator, menghargai apa yang dikatakannya dan tidak
menimpali atau menyela perkataannya sebelum selesai.
d.
Saling menghargai
Biasanya
dalam proses ini dua individu (komunikan dan komunikator) perlu saling memahami
satu sama lain dalam model komunikasi dipaparkan dalam konsep field experience
yaitu konsep kesamaan, dimana tingkat efektifitas komunikasi akan terjalin
lebih tinggi jika dua individu memiliki kesamaan yang besar, sebagai contoh
seorang collecor barang antik tentu akan lebih cenggung berkomunikasi dengan
seorang pecinta ayam hias dari pada seorang collector lainnya. Namun meski
demikian jika kita dan orang lain tidak memiliki faktpr kesamaan, kita harus
tetap menjaga etika dengan menghargai tiap ucapan orang tersebut dengan
menyimak dan mendengarkan apa yang dikatakannya, dengan demikian rasa
pengahargaan akan timbul pula pada orang yang kita hargai tersebut.
e. Selingi Dengan Humor
Ada kalanya dalam berkomunikasi kita merasa bosan dengan informasi yang
disampaikan tentu ini bukan kesalahan pendengar namun dalam proses penyampaian
informasi tersebut kurang bumbu yang menarik pendengar, dalam hal ini kita
perlu menyelinginya dengan candaan atau gurauan agar para pendengar atau
komunikan tidak merasa bosan dengan apa yang kita sampaikan.
Hal-Hal Yang Perlu
Dihindari Dalam Berkomunikasi
Dalam berkomunikasi dengan orang lain ada etika
tersendiri yang harus kita pegang, kita selaku individu perlu menjaga perasaan
lawan bicara kita agar mereka tidak tersinggung ataupun salah paham dengan
maksud dan tujuan kita. Adapun point-point berikut ditujukan kepada lawan
bicara yang biasanya baru kita temui, baru kita kenal ataupun kurang akrab
dengan orang tersebut diantaranya :
a.
Penggunaan
kalimat informal (tidak baku)
Dalam proses
transaksi informasi seorang individu termasuk kepada orang yang tidak dikenal
atau belum memiliki kedekatan sama sekali, kita perlu menggunakan kalimat baku
atau formal agar orang lain merasa dihargai.
b.
Berbicara
sambil melakukan hal lain
Etika sopan
santun sangat berlaku pada point ini, orang tentu akan merasa tersinggung saat
jika kita dengan sibuk makan dan dalam saat bersamaan berbicara dengan lawan
bicara kita.
c.
Terlalu
banyak basa-basi
Dalam
beberapa kasus, ada beberapa orang yang cinderung lebih menyukai penyampaian
langsung (to the point) sebuah informasi, meski sebagian juga menyukai
basa-basi, namun dalam komunikasi formal kita tidak memerlukan basa-basi kita hanya perlu memaparkan garis besarnya.
d.
Berbicara
dengan nada kasar
Berbicara
dengan nada kasar tidak perlu penjelasan lebih lanjut, orang tentu tidak akan
suka jika dibentak dan dimaki.
e.
Nada
memerintah
Dalam hal
ini orang cinderung tidak sadar menggunakan kalimat-kalimat memerintah yan
seharusnya kita hindari karena bisa menyinggung lawan bicara sebagai contoah
“bapak harus lebih kompeten dalam mengajar” kalimat tersebut jelas berisi
kalimat perintah.
f.
Tidak boleh
menghakimi
Dalam
komunikasi kita tidak boleh mengajukan kalimat yang menghakimi seprti “bapak
pasti korupsi.!” atau “tentu bapak telah melakukan hal yang keji..” dan
sebagainya
g.
Manage
intonasi
Perlu adanya
control dengan nada suara kita, tidak boleh terlalu tinggi (akan terkesan
membentak) dan tidak boleh terlalu rendah (terkaesan berbisik). Perlu nada yang
sesuai dan nyaman didengar.
Di dalam etika komunikasi seorang Guru terdapat 4 Kompetensi yang harus
diterapkan serta dilakukan dengan baik yaitu :
a.
Personal
b.
Profesional
c.
Pedagogis
d.
Sosial
Jadi,
Etika berkomunikasi yaitu penilaian
baik-buruk atau bagaimana seharusnya bertindak dalam usahanya menyampaikan ilmu
pengetahuan kepada manusia lain
Manfaat etika :
a. Agar
disenangi, disegani, dan dihormati orang lain
b. Memudahkan
hubungan dengan orang lain, sehingga melancarkan kegiatan hidup dan kerja
c. Memelihara
suasana menyenangkan dilingkungan keluarga, tempat kerja, dan handai tolan
d. Memberi
keyakinan pada diri sendiri saat menghadap orang lain serta meningkatkan citra
pribadi seseorang dimata masyarakat
Ukuran baik :
1. Meurut
aliran Hedonisme
Semua tindakan manusia cenderung
untuk mencapai :
·
Kepuasan semata
·
Kepuasan dalam memiliki kekuasaan
2. Menurut
aliran Utilitarisme
Yang baik adalah yang berguna. Jadi
baik buruknya sesuatu, dinilai dari kegunaannya untuk mencapai tujuan.
3. Menurut
aliran Vitalisme
Yang baik adalah yang mencerminkan
kekuatan dalam hidup. Kekuatan dan kekuasaan melakukan orang yang lemah, itulah
ukuran baik. Manusia yang kuasa itulahmanusia baik.
4. Menurut
aliran Sosialisme
Masyarakat terdiri dari manusia,
maka masyarakat yang menentukan baik tindakan individu anggota masyarakat.
Ukuran baik adalah yang lazim dianggap baik oleh masyarakat tertentu.
5. Menurut
aliran Religionisme
Ukuran baik berdasarkan kehendak
Tuhan.
6. Menurut
aliran Humanisme
Yang baik adalah yang sesuai kodrat
manusia. Jadi tindakan yang baik adalah tindakan yang sesuai dengan derajat
manusia atau tidak.
Gaya-gaya komunikasi
1. Emotive
v High
Dominance : Optimis
v
High Sociability Cepat,
spontan dan ekspresif
Emosional
Mencari
kesenangan
Mencari
kesepahaman
2. Directive
v High
Dominance : Orientasi
kendali
v Low
Sociablity Mengambil
alih
Fokus pada tugas dan hasil
Keinginan kuat
3. Reflective
v Low
Dominance : Logis
v Low Sociability Inovatif
Hati-hati
Individualitis
Akurat
4. Suportive
v Low
Dominance : Suka bergaul
/ Suka berteman
v High Sociability Rendah hati
Diplomatis
Tidak
tergesa-gesa
Tangguh
Menyukai
kompromi
Model-model Komunikasi
1.
Model S.R
2.
Model Arisroteles
3.
Model Laswell
4.
Model Shannom
5.
Model schramm
6.
Model Newcomb
7.
Model wesly and Maclean
8.
Model Gerbner
9.
Model Berlo
10. Model
Defleur
11. Model Tubls
12. Model
Qudykunst and Kim
13.
Model Intraksional
Alasan
Pentingnya Mendengarkan
a.
Pendengar akan mendapatkan informasi
lebih jelas
b.
Menunjukkan antusiasme untuk mengeneli
mereka (siapa yang sedang bicara)
c.
Lebih mengerti situasi sekitar
d.
Mendapatkan pengertian yang sama
antara yang memberi pesan dan penerima
e.
Meningkatkan hubungan dengan lawan
bicara
f.
Menerangkan lawan bicara disituasi
sedih
g.
Menghindari kesalahan komunikasi
Hal yang
penting saat mendengarkan lawan bicara
a.
Lihat wajah lawan bicara
b.
Konsentrasi
c.
Hindari intruksi
d.
Berikan pertanyaan
e.
Jaga emosi
f.
Hindari menunjukkan kalau anda lebih
banyak tahu
g.
Buat catatan
h.
Jaga sikap tubuh
Hambatan-hambatan
Mendengar
a.
Sibuk dengan diri sendiri
b.
Sibuk dengan masalah-masalah
eksternal
c.
Faktor kawan dan lawan
d.
Asimilisi
Pendengar
yang baik dalam komunikasi
1.
Pusatkan perhatian anda
2.
Tunjukkan kesungguhan anda
3.
Berikan umpan positif
4.
Komunkasi Verbal
Komunikasi
verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata yang diucapkan (memakai
mulut) bisa langsung dipahami.
Elemen-elemen
yang penting dalam komunikasi verbal
1.
Artikulasi, adalah kemampuan
seseorang mengkombinasikan dalam pengucapan dengan ucapan kata
(artikulasi/pelafalan).
2.
Audibility, adalah kondisi dimana
seluruh audien mendengar dengan jeles
3.
Diction, adalah contoh dalam seperti
pantun/pupuh
4.
Fluency, adalah lancar tidak banyak
jeda seperti selalu mengucapkan kata (E) dalam berbicara
5.
Intonasi, adalah kemampuan berbicara
mengatur nada
6.
Pitch, adalah tinggi nada (anugerah)
7.
Pace, adalah menyelesaikan kata
perkata
8.
Colour, adalah warna suara
9.
Volume, adalah kemampuan
mengeksplorasi seseorang
10. Rote, adalah
kecepatan dalam berbicara
11. Stessing,
adalah penekanan suara
12.
Tone, adalah kualitas suara
seseorang
Komunikasi
non verbal
Komunikasi
non verbal adalah komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata melalui mulut
(harus ditafsirkan dahulu).
Elemen elemen penting dalam
komunikasi non verbal
1.
Facial exspretion (ekspresi wajah)
2.
Eye contact (melihat mata lawan
bicara)
3.
Posture (posisi berdiri, pria kaki
lebar, melebihi lebar bahu, wanita merapat)
4.
Touch (berjabat tangan)
5.
Gestur (bahasa bahu, menompang
dagu).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar