Senin, 26 Oktober 2015

Etika Berkomunikasi



Pengertian Etika
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benarsalahbaikburuk, dan tanggung jawab.St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical philosophy).

Pentingnya Etika Dalam Berkomunikasi.

Pentingnya etika dapat dilihat jika seseorang berkomunikasi, kita tentu lebih menghargai orang yang berbicara dengan sopan ketimbang orang yang berbicara dengan kasar atau tidak sopan, seorang komunikan akan ragu untuk terbuka dengan orang yang memiliki kredibilitas yang rendah, penyampaian pesan yang tidak valid juga akan menyulitkan seorang komunikan dalam menangkap pesan maka dari itu kita perlu mengetahui etika apasaja yang perlu kita penuhi sebelum berkomunikasi.

  Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Berkomunikasi.
Ada beberapa hal pokok yang mana kita selaku komunikator perlu lakukan dan perlu aplikasikan dalam kehidupan, antara lain :
a.       Fokus pada lawan bicara
Fokus dalam berkomunikasi merupakan kunci agar informasi yang disampaikan komunikator kepada kita berjalan lebih efektif, orang yang cinderung tidak memperhatikan lawan bicaranya biasanya kehilangan beberapa potong informasi yang disampaikan dan terjadi kesenjangan antara kedua belah pihak, biasanya pihak yang menyampaikan informasi (komunikator) secara perasaan akan tersinggung dengan kita dan secara otomatis kesalahan fatal informasi (informasi yang salah) yang masuk dapat berdampak langsung dengan pengplikasian kita.
b.      Fokus pada masalah
Dalam beberapa kasus komunikasi beberapa individu melupakan pokok permasalah yang ingin dibicarakan hal ini terjadi karena informasi yang seharusnya disampaikan terlalu melenceng dari yang dibicarakan (basa-basi), perlu adanya penyusunan konsep sebelum berbicara dengan orang lain, komunikasi ini biasanya disebut dengan komunikasi yang tidak efisien karena informasi yang dimiliki tidak sesuai dengan apa yang dibicarakan komunikator. Maka dari itu perlu adanya focus masalah, yaitu tidak mencampur adukkan masalah lain yang tidak memilik kaitan dengan informasi tersebut.
c.       Jangan menimpali pembicaraan.
Komunikan yang baik adalah komunikan yang mau mendengarkan dengan bijaksana perkataan dari komunikator, menghargai apa yang dikatakannya dan tidak menimpali atau menyela perkataannya sebelum selesai.

d.      Saling menghargai
Biasanya dalam proses ini dua individu (komunikan dan komunikator) perlu saling memahami satu sama lain dalam model komunikasi dipaparkan dalam konsep field experience yaitu konsep kesamaan, dimana tingkat efektifitas komunikasi akan terjalin lebih tinggi jika dua individu memiliki kesamaan yang besar, sebagai contoh seorang collecor barang antik tentu akan lebih cenggung berkomunikasi dengan seorang pecinta ayam hias dari pada seorang collector lainnya. Namun meski demikian jika kita dan orang lain tidak memiliki faktpr kesamaan, kita harus tetap menjaga etika dengan menghargai tiap ucapan orang tersebut dengan menyimak dan mendengarkan apa yang dikatakannya, dengan demikian rasa pengahargaan akan timbul pula pada orang yang kita hargai tersebut.

e.       Selingi Dengan Humor
Ada kalanya dalam berkomunikasi kita merasa bosan dengan informasi yang disampaikan tentu ini bukan kesalahan pendengar namun dalam proses penyampaian informasi tersebut kurang bumbu yang menarik pendengar, dalam hal ini kita perlu menyelinginya dengan candaan atau gurauan agar para pendengar atau komunikan tidak merasa bosan dengan apa yang kita sampaikan.


  Hal-Hal Yang Perlu Dihindari Dalam Berkomunikasi
Dalam berkomunikasi dengan orang lain ada etika tersendiri yang harus kita pegang, kita selaku individu perlu menjaga perasaan lawan bicara kita agar mereka tidak tersinggung ataupun salah paham dengan maksud dan tujuan kita. Adapun point-point berikut ditujukan kepada lawan bicara yang biasanya baru kita temui, baru kita kenal ataupun kurang akrab dengan orang tersebut diantaranya :


a.       Penggunaan kalimat informal (tidak baku)
Dalam proses transaksi informasi seorang individu termasuk kepada orang yang tidak dikenal atau belum memiliki kedekatan sama sekali, kita perlu menggunakan kalimat baku atau formal agar orang lain merasa dihargai.
b.      Berbicara sambil melakukan hal lain
Etika sopan santun sangat berlaku pada point ini, orang tentu akan merasa tersinggung saat jika kita dengan sibuk makan dan dalam saat bersamaan berbicara dengan lawan bicara kita.
c.       Terlalu banyak basa-basi
Dalam beberapa kasus, ada beberapa orang yang cinderung lebih menyukai penyampaian langsung (to the point) sebuah informasi, meski sebagian juga menyukai basa-basi, namun dalam komunikasi formal kita tidak memerlukan basa-basi  kita hanya perlu memaparkan garis besarnya.
d.      Berbicara dengan nada kasar
Berbicara dengan nada kasar tidak perlu penjelasan lebih lanjut, orang tentu tidak akan suka jika dibentak dan dimaki.
e.       Nada memerintah
Dalam hal ini orang cinderung tidak sadar menggunakan kalimat-kalimat memerintah yan seharusnya kita hindari karena bisa menyinggung lawan bicara sebagai contoah “bapak harus lebih kompeten dalam mengajar” kalimat tersebut jelas berisi kalimat perintah.
f.       Tidak boleh menghakimi
Dalam komunikasi kita tidak boleh mengajukan kalimat yang menghakimi seprti “bapak pasti korupsi.!” atau “tentu bapak telah melakukan hal yang keji..” dan sebagainya
g.      Manage intonasi
Perlu adanya control dengan nada suara kita, tidak boleh terlalu tinggi (akan terkesan membentak) dan tidak boleh terlalu rendah (terkaesan berbisik). Perlu nada yang sesuai dan nyaman didengar.
Di dalam etika komunikasi seorang Guru terdapat 4 Kompetensi yang harus diterapkan serta dilakukan dengan baik yaitu :
a.          Personal
b.         Profesional
c.          Pedagogis
d.         Sosial

Jadi,
Etika berkomunikasi yaitu penilaian baik-buruk atau bagaimana seharusnya bertindak dalam usahanya menyampaikan ilmu pengetahuan kepada manusia lain
Manfaat etika :
a.       Agar disenangi, disegani, dan dihormati orang lain
b.      Memudahkan hubungan dengan orang lain, sehingga melancarkan kegiatan hidup dan kerja
c.       Memelihara suasana menyenangkan dilingkungan keluarga, tempat kerja, dan handai tolan
d.      Memberi keyakinan pada diri sendiri saat menghadap orang lain serta meningkatkan citra pribadi seseorang dimata masyarakat
Ukuran baik :
1.      Meurut aliran Hedonisme
Semua tindakan manusia cenderung untuk mencapai :
·         Kepuasan semata
·         Kepuasan dalam memiliki kekuasaan

2.      Menurut aliran Utilitarisme
Yang baik adalah yang berguna. Jadi baik buruknya sesuatu, dinilai dari kegunaannya untuk mencapai tujuan.
3.      Menurut aliran Vitalisme
Yang baik adalah yang mencerminkan kekuatan dalam hidup. Kekuatan dan kekuasaan melakukan orang yang lemah, itulah ukuran baik. Manusia yang kuasa itulahmanusia baik.
4.      Menurut aliran Sosialisme
Masyarakat terdiri dari manusia, maka masyarakat yang menentukan baik tindakan individu anggota masyarakat. Ukuran baik adalah yang lazim dianggap baik oleh masyarakat tertentu.
5.      Menurut aliran Religionisme
Ukuran baik berdasarkan kehendak Tuhan.

6.      Menurut aliran Humanisme
Yang baik adalah yang sesuai kodrat manusia. Jadi tindakan yang baik adalah tindakan yang sesuai dengan derajat manusia atau tidak.

Gaya-gaya komunikasi
1.      Emotive
v    High Dominance         :           Optimis
v    High Sociability                      Cepat, spontan dan ekspresif
Emosional
Mencari kesenangan
Mencari kesepahaman
2.      Directive
v    High Dominance         :           Orientasi kendali
v    Low Sociablity                        Mengambil alih
Fokus pada tugas dan hasil
Keinginan kuat
 
3.      Reflective
v    Low Dominance         :           Logis
v    Low Sociability                       Inovatif
                                                Hati-hati
                                                Individualitis
                                                Akurat
4.      Suportive
v    Low Dominance         :           Suka bergaul / Suka berteman
v    High Sociability                      Rendah hati
                                                Diplomatis
                                                Tidak tergesa-gesa
                                                Tangguh
                                                Menyukai kompromi  
Model-model Komunikasi
1.        Model S.R
2.        Model Arisroteles
3.        Model Laswell
4.        Model Shannom
5.        Model schramm
6.        Model Newcomb
7.        Model wesly and Maclean
8.        Model Gerbner
9.        Model Berlo
10.    Model Defleur
11.    Model Tubls
12.    Model Qudykunst and Kim
13.    Model Intraksional
Alasan Pentingnya Mendengarkan
a.         Pendengar akan mendapatkan informasi lebih jelas
b.        Menunjukkan antusiasme untuk mengeneli mereka (siapa yang sedang bicara)
c.         Lebih mengerti situasi sekitar
d.        Mendapatkan pengertian yang sama antara yang memberi pesan dan penerima
e.         Meningkatkan hubungan dengan lawan bicara
f.         Menerangkan lawan bicara disituasi sedih
g.        Menghindari kesalahan komunikasi
Hal yang penting saat mendengarkan lawan bicara
a.         Lihat wajah lawan bicara
b.        Konsentrasi
c.         Hindari intruksi
d.        Berikan pertanyaan
e.         Jaga emosi
f.         Hindari menunjukkan kalau anda lebih banyak tahu
g.        Buat catatan
h.        Jaga sikap tubuh

Hambatan-hambatan Mendengar
a.         Sibuk dengan diri sendiri
b.        Sibuk dengan masalah-masalah eksternal
c.         Faktor kawan dan lawan
d.        Asimilisi
Pendengar yang baik dalam komunikasi
1.        Pusatkan perhatian anda
2.        Tunjukkan kesungguhan anda
3.        Berikan umpan positif
4.        Komunkasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata yang diucapkan (memakai mulut) bisa langsung dipahami.
Elemen-elemen yang penting dalam komunikasi verbal
1.        Artikulasi, adalah kemampuan seseorang mengkombinasikan dalam pengucapan dengan ucapan kata (artikulasi/pelafalan).
2.        Audibility, adalah kondisi dimana seluruh audien mendengar dengan jeles
3.        Diction, adalah contoh dalam seperti pantun/pupuh
4.        Fluency, adalah lancar tidak banyak jeda seperti selalu mengucapkan kata (E) dalam berbicara
5.        Intonasi, adalah kemampuan berbicara mengatur nada
6.        Pitch, adalah tinggi nada (anugerah)
7.        Pace, adalah menyelesaikan kata perkata
8.        Colour, adalah warna suara
9.        Volume, adalah kemampuan mengeksplorasi seseorang
10.    Rote, adalah kecepatan dalam berbicara
11.    Stessing, adalah penekanan suara
12.    Tone, adalah kualitas suara seseorang
Komunikasi non verbal
Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata melalui mulut (harus ditafsirkan dahulu).
Elemen elemen penting dalam komunikasi non verbal
1.        Facial exspretion (ekspresi wajah)
2.        Eye contact (melihat mata lawan bicara)
3.        Posture (posisi berdiri, pria kaki lebar, melebihi lebar bahu, wanita merapat)
4.        Touch (berjabat tangan)
5.        Gestur (bahasa bahu, menompang dagu).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar